Pengertian Tri Mandala dan Bagian-Bagiannya

Tri Mandala berasal dari kata tri dan kata mandala. Tri artinya tiga dan mandala artinya tempat. Jadi, Tri Mandala artinya tiga tempat/wilayah untuk melakukan kegiatan pada saat pelaksanaan upacara di sebuah pura. Mengapa demikian karena secara konseptual etika, Nista Mandala adalah areal pura yang paling di bawah atau paling di luar. Di sini merupakan tempat melakukan persiapan-persiapan Yajña seperti membuat penjor, membuat lapan sehingga mungkin saja masih ada suara-suara yang keras dan pembicaraan-pembicaraan yang humoris untuk menghilangkan rasa lelah saat bekerja. 


Terkait dengan pelaksanaan Upacara Yajña Nista Mandala/ Kanista Mandala adalah tempat pelaksanaan Pecaruan (Bhuta yajña) sebab kalau dikaitkan dengan Bhuana Alit, Nista Mandala sama dengan kaki. Kemudian akan memasuki Madya Mandala yaitu halaman tengah biasanya terdapat bangunan berupa Apit Surang (Candi Bentar). Bangunan ini berfungsi sebagai pemutus pikiran-pikiran kotor atau cuntaka yang mungkin masih melekat pada saat kita pergi ke pura. Setelah sampai di Madya Mandala biasanya kita jumpai tari-tarian yang bersifat sakral seperti Tari Baris Gede, Tari Rejang Dewa, Tari Topeng Sidhakarya, Wayang Sudha Mala/Wayang Lemah, yang berfungsi untuk menghibur dan mensucikan pikiran kita akan masuk ke Utama Mandala. 


Pengertian Tri Mandala dan Bagian-Bagiannya


Secara Umum pintu masuk Uttama Mandala biasanya berupa Candi Gelung. Candi Gelung berfungsi untuk memulai pemusatan pikiran. Pada Uttama Mandala adalah tempat melaksanakan pemujaan terhadap Ista Dewata yaitu Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan yang berstana di Pura tersebut. Pada Uttama Mandala terdapat bangunan suci berupa: Padmasana ada yang berbentuk Candi, Meru, Gedong dan sebagainya sesuai dengan Ista Dewata yang di puja di sana. Karena merupakan tempat memuja Ista Dewata, maka kita wajib merubah segala perilaku yang kurang sopan menuju perilaku yang suci dan sopan seperti: berpikir yang suci, berbicara yang suci, serta berbuat yang suci pula, (Duwijo dan Darta, 2014:72).



Bagian-bagian Tri Mandala


1. Utama Mandala

Utama Mandala: yaitu tempat yang paling utama untuk melakukan pe-mujaan terhadap Ista Dewata/ma-nifestasi Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa). Di Utama Mandala ini kita dapat mendengarkan lagu pemujaan dari Pemangku dalam memimpin umat melakukan persem-bahyangan kehadapan Ista Dewata, dan ucapan Japa Veda dari Sulinggih yang diiringi dengan suara Bajra, dan suara Kidung yang mengalun merdu seolah-olah mengantarkan doa kita.



2. Madya Mandala

Madya Mandala : yaitu tempat yang berada di tengah setelah Nista Mandala dan sebelum Utama Man-dala, Yajña, seperti tari Rejang Dewa, Baris Gede, Wayang Lemah, Topeng Sidha Karya, bermanfaat untuk Wali Yajña, dan hiburan.


3. Nista Mandala

Nista Mandala : yaitu tempat yang paling di luar pada areal pura. Nista/ Kanista Mandala sebagai tempat me-lakukan Upacara Bhuta Yajña (peca-ruan) yang dipersembahkan kepada Bhuta Kala. Di Nista Mandala juga terdapat bangunan Bale Kulkul dan Wantilan, (Duwijo dan Darta, 2014:73).


Referensi

Duwijo dan Darta, I Ketut. 2014. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas V. Jakarta: Pusat      Kurikulum dan Perbukuan. Balitbang Kemdikbud

Post a Comment

Previous Post Next Post