Planet Dalam Tata Surya Hindu
Sang Hyang Widhi menciptakan alam semesta (bhuana agung) dan manusia (bhuana alit) melalui kekuatan dan kemahakuasaan- Nya. Menurut kitab suci Veda, alam semesta disebut Brahmānda. Brahmānda adalah benih alam semesta. Brahmānda berwujud bulat bagaikan telur besar yang mengapung di angkasa. Bhuana Agung adalah alam semesta tempat manusia hidup. Manusia mendapatkan sumber kehidupan dengan menggunakan elemen yang ada. Tempat hidup manusia dikenal sebagai Bumi, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 85).
Baca: Bulan Dan Hari-Hari dalam Agama Hindu
Image: Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti
Pengertian Astronomi Hindu
Bumi memiliki sumber kehidupan karena Bumi memiliki lima unsur yakni api, air, tanah, angin, dan ruang. Hal ini diperkuat dengan dilakukannya penelitian-penelitian oleh para ahli terkait Bumi. Ilmu untuk mempelajari Bumi dengan segala jenis planet lain di alam semesta ini disebut astronomi.
Agama Hindu dalam kitab sucinya telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana alam semesta diciptakan dan unsur-unsur apa saja yang terdapat di dalamnya. Kitab suci yang khusus membicarakan tentang astronomi dikenal dengan sebutan Jyotisa.
Planet-Planet dalam Agama Hindu
Kitab Jyotisa atau Jyoti-Śāstra atau Jyoti-Veda merupakan bagian dari kitab Vedāngga. Vedāngga adalah batang tubuh Veda. Jyoti-Śāstra dipelajari untuk mengetahui pengaruh alam semesta terhadap manusia. Jyotisa amat berperan dalam menentukan hari baik atau hari yang tepat untuk melaksanakan ritual (yajña) atau membangun tempat suci.
Membangun tempat suci, seperti kuil, mandir, pura, candi dan tempat-tempat suci Hindu di berbagai daerah perlu memperhitungkan nilai religius, dan tata aturan yang baik. Dalam hal yajña, Jyotisa sangat berperan penting dalam menentukan hari raya agama Hindu. Kegiatan berdasarkan letak/kedudukan bintang-bintang dan planet-planet di langit, seperti, penentuan hari raya purnama dan tilem dalam Hindu yang menggunakan perputaran bulan, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 86).
Baca juga :
Pengertian Punarbahava, Surga Cyuta dan Neraka Cyuta
Para ahli tata surya modern telah mengungkapkan bahwa terdapat beberapa planet. Dalam pandangan agama Hindu, terdapat beberapa planet. Pandangan aliran Surya-Sidhanta menyebutkan terdapat tujuh planet, yakni planet Aditya, Soma, Budha, Sukra, Angaraka, Brihaspati, dan Saniscara. Jika dikaitkan dengan nama planet-planet modern, akan tampak.
- Planet Matahari dalam agama Hindu dikenal dengan nama Aditya.
- Planet Bulan dalam agama Hindu dikenal dengan nama Soma.
- Planet Merkurius dalam agama Hindu dikenal dengan nama Budha.
- Planet Venus dalam agama Hindu dikenal dengan nama Sukra.
- Planet Mars dalam agama Hindu dikenal dengan nama Angaraka,
- Planet Jupiter dalam agama Hindu dikenal dengan nama Brihaspati.
- Planet Saturnus dalam agama Hindu dikenal dengan nama Saniscara.
- Pengertian Astronomi dan Nama-Nama Planet dalam Tata Surya Hindu
Image: Buku Tata Susila dan Budi Pekerti Hindu
Planet Neptunus dan Uranus atau pun Pluto tidak disebutkan dalam pandangan aliran Surya Sidhanta, Aliran ini menyebut adanya planet Rahu dan Ketu. Kedua planet yang terakhir disebutkan aliran Surya Sidhanta tidak dapat disamakan dengan Neptunus dan Uranus (Wikana, 2010:108).
Planet-planet dalam agama Hindu sering disebut Brahmānda. Brahmānda dalam kitab Pūraṇa dijelaskan sangat banyak jumlahnya. Selain planet-planet tersebut, agama Hindu, mengenal loka-loka atau alam-alam. Menurut pandangan agama Hindu, terdapat 14 loka atau alam, yakni 7 lapisan loka ke atas dan 7 lapisan loka ke bawah.
Tujuh lapisan alam ke atas disebut dengan sapta loka, yakni:
- Bhur loka
- Bhuvar loka
- Svarga loka
- Mahar loka
- Jana loka
- Tapa loka
- Brahmā loka
Baca Juga:
Pengertian Budaya dan Jenis-Jenis Tari Keagaman
Pengertian dan Jenis-Jenis Tari Profan
Tujuh lapisan alam ke bawah disebut dengan sapta patala, yakni:
- Atala
- Vitala
- Sutala
- Talatala
- Mahatala
- Rasatala
- Patala, (Susila, dan Sri Mulia Dewi, 2015: 88).
Bulan-Bulan Atau Sasih Dalam Agama Hindu
Bahasa Sanskerta | Bahasa Kawi | Bahasa Indonesia |
Sravana | Kasa | Juli |
Bhadravada | Karo | Agustus |
Asvina | Katiga | September |
Kartika | Kapat | Oktober |
Marghasira | Kalima | November |
Pausa | Kaenem | Desember |
Magha | Kapitu | Januari |
Phalguna | Kaulu | Pebruari |
Chaitra | Kasanga | Maret |
Vaisaka | Kadaasa | April |
Jyesta | KaJyesta | Mei |
Asada | Kasada | Juni |
Keberadaaan Bulan atau Sasih dalam hindu sangat erat kaitannya dengan hari-hari suci Hindu juga sangat penting dalam menentukan hari baik atau padewasan untuk melakukan suatu kegiatan upacara. Bagi petani keberadaan Sasih sangat bermanfaat sebagai pertanda untuk bercocok tanam dan menentukan jenis tanaman yang cocok ditanam pada sasih tersebut.
Hari-Hari Dalam Agama Hindu
Bahasa Sanskerta | Bahasa Kawi |
Rawi | Redite |
Soma | Soma |
Manggala | Anggara |
Budha | Buda |
Brihaspati | Wraspati |
Sukra | Sukra |
Sani | Saniscara |
Nama-Nama Wewaran
1. Eka Wara : Luang
2. Dwi Wara: Menga, Pepet
3. Tri Wara : Pasah, Beteng, Kajeng
4. Catur Wara : Sri, Laba, Jaya, Mandala
5. Panca Wara : Umanis, Paing, Pon, Wage, Keliwon
6. Sad Wara : Tungleh, Aryang, Urukung, Peniron, Was, Maulu
7. Sapta Wara : Redite, Soma, Anggara, Budha, Wrhaspati, Sukra, Saniscara
8. Asta Wara : Sri, Indra, Guru, Yama, Ludra, Brahma, Kala, Uma
9. Sanga Wara : Dangu, Dangur, Gigis, Nohan, Ogan, Erangan, Urungan, Tulus, dadi
10. Dasa Wara : Pandita, Pati, Suka, Duka, Manu, Manusa, Sri, Raja, Dewa, Raksasa
Demikian yang penulis dapat bagikan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Apabila ada masukan dan saran bisa ditambahkan dikolom komentar
terimakasih
Juniani, Desak Made. 2019. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas III. Denpasar: Kementerian Agama Republik Indonesia, Kantor Wilayah Bali
Materi nya bagus
ReplyDeleteterima kasih semoga bermanfaat
DeletePost a Comment